"Lubang Hitam" Bima Sakti Mengandung Gas Panas

Ditulis oleh: - -

Dari observatorium Herschel milik European Space Agency (ESA) telah melakukan pengamatan secara rinci pada gas panas yang mungkin mengorbit atau jatuh ke dalam lubang hitam supermasif yang ada di pusat galaksi Bima Sakti.




Ilustrasi konsep aktivitas galaksi Bima Sakti. Pusat galaksi mengandung lubang hitam supermasif pada kawasan yang disebut Sagittarius A*, atau Sgr A*.
"Observasi ini konsisten dengan aliran gas panas ke Sgr A*, jatuh ke bagian terdalam galaksi. Galaksi kita mungkin sedang memasak makan malamnya di depan mata Herschel,” kata Javier Goicoechea dari Centro de Astrobiología, Spanyol.
"Lubang hitam tampaknya menelan gas tersebut," kata Paul Goldsmith, ilmuwan Amerika Serikat dalam proyek Herschel di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California.
"Ini akan mengajari kita mengetahui bagaimana lubang hitam supermasif tumbuh," katanya.
Lubang hitam galaksi kita ada di kawasan yang disebut Sagittarius A* atau Sgr A* yang dekat dengan sumber gelombang radio. Dan lubang ini mempunyai massa sekitar empat juta kali dari matahari dan berada sekitar 26.000 tahun cahaya dari sistem Tata Surya.

Herschel mendeteksi beragam molekul sederhana di jantung Bima Sakti, termasuk karbon monoksida, uap air dan hidrogen sianida. Dengan menganalisis molekul-molekul ini, maka para astronom bisa menyelidiki beberapa materi pokok gas antarbintang yang menyelubungi lubang hitam tersebut.
“Herschel telah memecahkan emisi inframerah jauh hanya dalam satu tahun cahaya dari lubang hitam, memungkinkannya untuk pertama kali pada panjang gelombang ini memisahkan emisi rongga sentral dari cakram molekul padat," kata Goicoechea.
Kejutan terbesarnya ada pada gas panas di bagian terdalam pusat galaksi, yang sebagian suhunya mencapai hingga 1.000°C  yang jauh lebih panas jika dibandingkan dengan tipikal awan antarbintang yang biasanya hanya berkisar beberapa puluh derajat di atas nol absolut atau sekitar -273°C.

Tim Goicoechea punya hipotesis bahwa emisi dari kejutan kuat gas bermagnet mungkin akan memberikan sumbangan bermakna terhadap ketinggian suhu tersebut. Kejutan seperti itu bisa juga dihasilkan dari tabrakan antara awan gas atau materi yang mengalir dengan kecepatan tinggi dari bintang-bintang.