YOGYAKARTA - Penelitian yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta untuk memastikan benda mirip fosil yang ditemukan di jurang Kali Opak. Telah dilakukan pada hari kamis (9/5) pukul 09.00 WIB, di Yogya, bukan di Sangiran.
Subur (45) menunjukkan kerangka yang sudah menjadi batu, yang ditemukanyanya di jurang Kali Opak, Sleman, DIY, Jumat.
"Penelitian akan dilakukan oleh satu sampai dua orang ahli," terangnya.Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan, besar kemungkinan benda tersebut hanyut akibat terjadinya erupsi Merapi 2010.
"Penemuan fosil geraham gajah purba di Sungai Tinalah, Kalibawang, Kulonprogo ditemukan setelah hanyut dari lokasi awal. Fosil itu hanyut dari tempat awal sampai dilokasi penemuan," katanya.Sementara itu , budayawan dari Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) Johannes Marbun mengatakan, jika memang penemuan itu benar-benar fosil purba,maka akan menjadi penemuan penting. Perlu di teliti lebih dalam lagi untuk membongkarnya.
(8/5/13).
"Jika benar, penemuan itu yang pertama di Kabupaten Sleman," ungkap Marbun.Menurutnya, penelitian dilakukan agar diketahui apakah lokasi penemuan fosil merupakan habitat hewan purba. Jika memang daerah habitat binatang masa lalu, maka besar kemungkinan terdapat lebih banyak fosil di daerah itu. Hal tersebut bisa juga mengacu pada apakah Kali Opak merupakan sungai purba.
"Mahluk hidup selalu membutuhkan air, maka jika sungai opak adalah sungai purba maka di sepanjang sungai itu dulu sering digunakan untuk minum atau hanya lokasi melintas sehingga ada kemungkinan ditemukan fosil lain lagi," ujarnya.Seperti yang diberitakan sebelumnya benda yang di duga fosil binatang berusia ratusan tahun ditemukan di Jurang Kali Opak pada Jum'at (3/5) lalu. Subur (45) warga Hunian Tetap Pagerjurang Kepuharjo Cangkringan Sleman menemukan saat dirinya sedang menebang pohon bambu.
Selang beberapa hari setelah penemuan, benda tersebut di serahkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta untuk di teliti.