WASHINGTON — Ilmuwan dari Harvard University di Amerika Serikat telah menciptakan robot terbang terkecil pertama di dunia. Robot yang cuma memiliki berat 80 mg tersebut dibuat untuk membantu penyerbukan tanaman pertanian serta membantu upaya penyelamatan.
Robot ini terbuat dari bahan carbon fibre itu punya "otot" elektrik yang mampu bergerak cepat untuk mendukung gerakan sayapnya. Uji coba telah dilakukan dan gerakan sayap mencapai hingga 120 kali kepakan per detik.
Pengembangan robot terbang terkecil ini memakan waktu hingga 12 tahun. Pada uji coba terbang yang dilakukan tim Harvard, robot sudah mampu melakukan manuver termasuk melayang-layang di udara selama lebih kurang 20 detik.
Tentang pengembangan robot, ilmuwan mengaku terinspirasi dari kemampuan lalat.
"Lalat menunjukkan kemampuan aerobatik paling menakjubkan di alam dengan otak mereka yang kecil," ungkap Sawyer Fuller, peneliti post-doktoral yang terlibat studi.
"Kemampuan lalat melebihi apa yang dapat kita lakukan dalam mengembangkan robot. Jadi, kami hendak mempelajari biologinya lebih baik dan mengaplikasikan pada pekerjaan kita," sambung Fuller, Jumat.Robot yang telah dibuat ini dinamai RoboBee.