Hewan Ngengat Menginspirasi Teknologi Baru

Ditulis oleh: - -

Dari hasil penelitian terbaru, rentang frekuensi pendengaran ngengat yang amat lebar dibanding hewan lainnya di Bumi dimanfaatkan nya untuk menghindar dari predator utama seperti kelelawar.


Ngengat
                                                                                         Gypsy Moth


Para peneliti berhipotesis pendengaran super ini adalah proses evolusi jenis ngengat untuk menghindari serangan predator. Sebelumnya, rentang sebesar itu tidak pernah diketahui ada pada pendengaran hewan lain.

Pendengaran kelelawar memiliki kapasitas di frekuensi 212 kilohertz. James Windmill, pakar bidang teknik akustik Skotlandia, mengatakan, dengan telinga sebesar kepala peniti saja, ngengat dapat mendengar bunyi-bunyian pada frekuensi 30 (terendah) sampai dengan 300 kilohertz (tertinggi).

Sebagai perbandingan, manusia berbicara dalam frekuensi sekitar 3 kilohertz. Hanya di masa remaja, manusia mampu mendengar suara hingga 20 kilohertz.

Windmill dan rekan-rekannya tersebut melakukan penelitian yang dikerjakan dengan menguji responsi ngengat terhadap rangsangan suara di setiap frekuensi.

Bila dibandingkan dengan telinga manusia, telinga ngengat justru punya struktur lebih sederhana, hanya mencakup beberapa sel saraf yang terhubungkan langsung ke otak. Inspirasi sistem pendengaran alami sederhana dan unik ini pun tengah dikembangkan untuk merancang desain mikrofon yang sensitivitasnya lebih besar. 

Tentunya, mikrofon bukanlah telinga manusia yang mampu memilah dan berfokus pada satu percakapan di antara keributan. Oleh karena itu, perangkat adaptasi dari pendengaran sensitif ngengat bisa menjadi katalisator untuk menghasilkan terobosan teknologi baru.