Deir al-Zour, kota yang terletak jauh dari ibu kota Damaskus negeri Suriah, di sana telah terjadi peperangan sengit antara pihak pemerintah Bashar al-Assad dan para pemberontak selama beberapa bulan terakhir.
Gadis kecil yang berjualan roti dengan meja sebagai etalasi darurat di kota Deir al-Zour.
Foto di atas menunjukkan seorang gadis muda yang menjual roti di jalan, meskipun secara jelas terlihat di sekitarnya ada kehancuran akibat pertempuran.
Gadis kecil yang berjualan roti itu terlihat menggunakan meja menjadi etalase barang dagangan darurat, gadis kecil itu duduk di samping balok beton yang tampaknya telah terkena serangan bom dari pesawat rezim diktaktor Suriah.
Foto yang memilukan dari gadis kecil itu menunjukkan bahwa kegiatan masyarakat di kota Deir al-Zour telah berjalan dengan normal, bahkan itu juga terjadi di beberapa kota Suriah. Perang yang terjadi lebih dari 2 tahun ini pasti akan memberikan dampak psikologis dan politis serta fisik bagi rakyat Suriah.
Dari pertempuran sengit itu telah menewaskan setidaknya ratusan warga sipil, menurut Observatorium Syiria untuk Hak Asasi Manusia (HAM), dan dampak peperangan itu juga mengakibatkan banyak fasilitas umum, toko dan rumah mengalami kehancuran.
Jabhat al-Nusra, kelompok yang ingin menggulingkan rezim Bashar al-Assad itu telah menguasai sebagian besar wilayah kota Deir al-Zour. Kelompok ini juga telah memiliki pengaruh dan dukungan dari rakyat setempat.
Walaupun demikian, aktifitas kehidupan masyarakat di kota Deir al-Zour terus berjalan. Setiap keluarga yang ingin mendapatkan makanan harus bekerja.
Tentunya, rakyat Syiria yang menanggung bekas luka dari perang Suriah, kejadian dahsyat yang mengguncangkan pikiran dan hati sering terjadi, misalnya: bangunan yang dibom menjadi puing-puing rumah yang diubah menjadi bunker, atau dinding dipenuhi lubang-lubang bekas tembakan peluru.
