Pekanbaru — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman badai dan petir yang telah menyambar belasan warga Provinsi Riau.
"Badai dan petir bisa datang kapan saja tanpa bisa dideteksi lebih dini. Penyebabnya bisa berbagai faktor. Untuk itu sebaiknya diwaspadai ketika hujan atau saat mendung datang," kata Warih Budi Lestari, selaku analis lembaga pemantau cuaca, di Pekanbaru, (27/5/13).Menurut informasi yang telah dicatat Antara, sepanjang Januari hingga Mei 2013, sebanyak 11 warga yang berada di sejumlah wilayah Provinsi Riau menjadi korban sambaran petir saat mendung dan hujan datang melanda.
Kejadian pertama yakni pada akhir Maret 2013, saat dikabarkan dua orang warga Pekanbaru tewas dan dua lainnya luka bakar akibat peristiwa alam itu.
Dikabarkan dua korban meninggal dunia itu merupakan warga Kecamatan Tenayan Raya dan Bukit Raya, Pekanbaru, bahkan seorang dari tiga korban luka bakar yang selamat merupakan anggota polisi.
Sedangkan kejadian yang kedua pada 20 April 2013, dikabarkan dua remaja masing-masing Rahmat Hidayat (16) dan Ade (17), warga Jalan Berdikari, RT 3 RW 5, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, tewas tersambar petir saat hujan deras melanda Pekanbaru.
Dan yang terakhir, terjadi pada 25 Mei 2013, sekitar pukul 19.00 WIB, dikabarkan lima warga Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, juga tersambar petir.
Seorang di antaranya, Sepria Ilhami (30), dinyatakan tewas dengan luka bakar yang parah di sekujur tubuhnya. Korban tewas dikabarkan tersambar petir saat menggunakan ponselnya.
Kata Warih, dengan rentetan kejadian tersebut, sudah saatnya masyarakat mewaspadainya dengan tidak menggunakan ponsel saat badai dan petir melanda suatu kawasan.
"Untuk prakiraan cuaca, sebenarnya Riau telah mulai memasuki musim kemarau. Namun, hujan disertai angin kencang dan petir bisa kapan saja melanda suatu kawasan bila ada gangguan alam," ujarnya.