Pada saat benua berevolusi, dan ketika daratan menghilang akibat naiknya permukaan air laut, mengakibatkan peradaban manusia masa lalu pun ikut terkubur. Banyak yang masih menjadi misteri, seperti misalnya Atlantis. Apakah hanya legenda atau benar-benar nyata? Keberadaanya terus dicari berdasarkan kisah filsuf Pluto 2500 tahun lalu.
Untuk sementara sebaiknya kita lupakan sejenak masalah Atlantis, karena masih banyak penemuan-penemuan lain di dasar samudera yang juga menyimpan misteri. Lihatlah 7 lokasi dalam daftar di bawah ini.
1. Monumen Yonaguni Jepang
Hingga saat ini sebenarnya keberadaan monumen Yonaguni ini masih terus diperdebatkan. Pasalnya, sejak ditemukan tahun 1987 silam mash jadi pertanyaan apakah struktur batu-batuan ini dibuat oleh alam atau campur tangan manusia.
Jika memang benar dibuat oleh manusia, kemungkinan berasal dari zaman es terakhir atau sekitar 10.000 SM.
2. Lingkaran Aneh di Florida
Di lokasi ini, terlihat lingkaran-lingkaran aneh yang berhasil ditangkap oleh citra satelit Google di lepas pantai Florida, North Carolina.
Dalam gambar terlihat banyaknya lingkaran di dasar laut tersebut. Arkeolog masih berspekulasi bentuk lingkaran ini merupakan tipe penguburan kuno dan berasal dari sekitar tahun 8000 SM.
3. Kota bawah laut Kuba
Struktur seperti kota di bawah laut pada gambar di atas tertangkap sonar secara tak sengaja oleh sebuah perusahaan yang sedang melakukan survei pemetaan dasar laut. Temuan pada tahun 2001 di lepas pantai Kuba ini sempat menimbulkan berbagai spekulasi, bahwa inilah Atlantis yang hilang.
Sementara ada juga yang mengaitkan dengan legenda Maya dan Yucatecos, bahwa inilah pulau di jaman kuno yang dihuni nenek moyang mereka sebelum akhirnya lenyap ke dalam laut. Tak ada yang bisa mendukung semua teori tersebut, penelitian masih terus dilakukan di area seluas 200 hektar dan pada kedalaman antara 2.000 dan 2.460 kaki (± 700 m) ini.
4. Struktur batu di Ontario
Di tahun 2005 para penyelam menemukan struktur batu yang unik. Letaknya di kedalaman 40 kaki (12 m) laut Ontario, Kanada. Bentuknya seperti tempurung kura-kura, memanjang dengan permukaan hampir sepenuhnya bertumpu pada batu-batu kecil seukuran bola bisbol. Beratnya diperkirakan 453 kg.
Awalnya mereka menganggap hanya proses ilmiah ciptaan alam, hingga akhirnya para ahli geologi dan arekologi melihat hasil foto. Mereka meyakini bahwa struktur batu itu buatan manusia. Bagaimanapun, fungsi dan alasan berada di kedalaman tersebut masih jadi misteri.
5. Batu Melingkar di Laut Galilea
Pada tahun 2003, para ilmuwan terkejut menemukan struktur batu melingkar yang besar di kedalaman 30 kaki (9 m) di Laut Galilea. Struktur ini terdiri dari batu basal, ditumpuk dalam bentuk kerucut. Besarnya kira-kira dua kali ukuran Stonehenge di Inggris.
Dalam temuan mereka yang baru saja diterbitkan, arkeolog telah mencatat bahwa bentuk ini juga ditemukan pada pemakaman kuno di seluruh dunia. Akan tetapi, ukuran yang ada di dasar Laut Galilea ini sangat besar. Penelitian masih terus dilanjutkan guna mengungkap misteri ini.
6. Kota hilang Arab
Seberapa maju sebenarnya peradaban di jazirah Arab, Timur Tengah ribuan tahun sebelum Masehi? Selama ini kita selalu dihadapkan pada kisah jahiliyah, kaum yang suka membunuh dan akrab dengan kekerasan. Bisa jadi, dengan temuan di Teluk Khambat di tahun 2001 membuka tabir masa silam.
Penemuan kota yang hilang ini dibuat dengan bantuan sonar, dan digambarkan sebagai tempat tinggal lengkap dengan sistem drainase, ruang mandi, lumbung dan benteng seperti dari masa pra-peradaban Lembah Indus. Selama investigasi tindak lanjut, daerah itu dikeruk dan beberapa artefak lainnya ditemukan, seperti misalnya peralatan kayu (tertanggal ± 7.000 SM), tulang fosil, tembikar dan lainnya. Sampai saat ini penelitian masih terus dilanjutkan.
7. Stonehenge di Danau Michigan
Jika menyebut Stonehenge pasti langsung terbayang monumen batu bersejarah di Inggris. Padahal, bentuk serupa juga ditemukan di berbagai belahan dunia. Pada tahun 2007 saat peneliti melakukan pemindaian dengan sonar di Danau Michigan, mereka menemukan serangkaian batu sejajar dalam lingkaran 40 kaki (12 m) di bawah permukaan.
Salah satu batu juga tampaknya memiliki ukiran mastodon, sebuah hewan yang telah punah selama 10, 000 tahun.