Meskipun monumen gerbang kemenangan ini terdapat di banyak negara, namun bangsa Romawilah yang memulai tradisi ini. Gerbang kemenangan atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan arch of triumph, merupakan sebuah monumen kemenangan yang dibangun oleh sebuah kekaisaran, ataupun kerajaan untuk menghormati seseorang atapun untuk mengingat sebuah peristiwa penting sejarah suatu bangsa.
Walaupun belum jelas monumen pertama yang di bangun kerajaan Romawi berada di mana, dan kapan mereka mulai membangunnya. Akan tetapi, pembangunan monumen gerbang ini bahkan diikuti oleh para kerajaan lainnya di dunia. Berikut 7 gerbang kemenangan paling termasyhur di dunia.
1. Arch of Septimus Severus
Lucius Septimius Severys adalah seorang kaisar Romawi yang lahir di Leptis Magna, saat ini dikenal sebagai Libya, ia memerintah dari 193 hingga 211 SM. Monumen yang satu ini tidak dapat dipastikan usianya secara pasti, namun sepertinya monumen ini dibangun ketika berdirinya kerajaan di wilayah tersebut.
Di monumen tersebut terlihat sang kaisar yang sedang berasalam dengan putra-putranya, Caracalla dan Geta. Bahkan Geta digambarkan sebagai lelaki berperawakan tinggi. Sebuah petunjuk menyatakan kemungkinan Arch of Septimus Severus ini dibangun di awal 200 SM.
2. Arch of Titus di Roma
Bangunan monumen yang dibuat pada 82 SM oleh Kaisar Romawi Domitian dikenal dengan nama Arch of Titus, dan didirikan setelah kematian adik sang kaisar, Titus. Duka dan rasa hormat yang cukup dalam menginspirasi Domitian untuk membangun sebuah monumen untuk menghormati kemenangan Titus atas Jerusalem pada 70 SM.
Dikabarkan bahwa bangunan Arc of Titus menjadi model bagi monumen-monumen lainnya yang berdiri sejak abad ke-16 termasuk Arc de Triomphe.
3. Patuxai di Vientiane, Laos
Monumen yang satu ini sedikit berbeda dengan dua sebelumnya. Patuxai merupakan sebuah monumen perang yang berdiri di pusat Vientiane, Laos. Monumen ini didirikan untuk menghormati mereka yang gugur dalam pertempuran kemerdekaan melawan pasukan kolonial Perancis.
Monumen ini dibangun antara tahun 1957 dan 1968, meski demikian monumen ini memiliki lima menara yang menyimbolkan lima prinsip hidup berdampingan sesama masyarakat dunia. Selain itu juga menyimbolkan inti ajaran Budha, bijaksana – sopan dan santun, fleksibel, kejujuran harga diri dan kemakmuran.
4. Arch of Caracalla di Volubilis
Sebagai situs bersejarah, Volubilis memiliki peranan penting dalam sejarah bangsa Romawi. Kota Volubilis terletak di bagian paling barat jajahan Romawi di Maroko merupakan tempat berdirinya Arc of Caracalla, tepat di tengah-tengah kota.
Monumen ini berdiri pada 211 SM sebagai penghormatan terhadap Kaisar Caracalla dan ibunya, Julia Domna.
5. Arch of Caracalla di Djemila - Algeria
Monumen yang satu ini terletak di Djemila, Algeria, di bangun di abad ke-1 SM oleh Kaisar Cuicul. Populasi Kota Djemila sendiri didominasi oleh para pasukan Romawi, namun kemudian kota tersebut berkembang menjadi pusat perdagangan di wilayah Algeria. Selama pemerintahan Kaisar Caracalla sebuah bangunan tempat berkumpulnya para senator pun dibangun. Sehingga sebuah monumen pun dibangun untuk menghormati Caracalla sekaligus kedua orangtuanya, Julia Domna dan Severus Septimus.
Arch of Caracalla ini pernah dibongkar dan akan dipindahkan ke Paris oleh Duc d’Orleans pada 1839, namun sang duke meninggal dunia tiga tahun setelah dimulai pembongkaran sehingga pemindahan urung dilakukan. Monumen tersebut kembali dibangun pada 1922.
6. Triumphal Arch of Orange di Perancis
Monumen gerbang kemenangan yang satu ini terletak di Perancis, dibangun di masa kekuasaan Kaisar Agustus di Agrippa untuk menghormati para veteran yang berperang di Gallic.
Monumen ini kemudian direkonstruksi oleh Kaisar Tiberius untuk merayakan kemenangan atas Germanicus, sebuah suku bangsa Jerman. Monumen ini memiliki sebuah prasasti yang didedikasikan kepada Kaisar Tiberius yang ditulis pada 27 SM.
7. Gerbang Menuju India
Gerbang menuju India ini dibangun untuk menghormati kunjungan Raja George V dan Ratu Mary ke Mumbai. Pembangunanya dimulai pada 1911 dan dibuka untuk umum 13 tahun kemudian.
Gerbang ini dirancang dengan memadukan dua aliran seni arsitektur, Hindu dan Islam. Gaya arsitek islami bisa kita lihat dengan warna putih pada gerbang, sementara dekorasi dan ornamennya bergaya hindu. Upacara kenegaraan terakhir yang dilakukan di gerbang ini yakni pada 28 Februari 1948, ketika itu terakhir kalinya pasukan Inggris berada di India.