Perlu untuk diketahui bahwa beberapa cekungan atau danau yang ada di bumi ini beberapa terbentuk akibat adanya benturan benda asing dari luar angkasa. Jutaan tahun lalu meteoroid, asteroid atau komet seringkali menyambangi dan menabrak permukaan bumi.
Maka dampak dari benturannya adalah danau-danau purba yang hingga saat ini masih dapat dinikmati keindahannya oleh masyarakat dunia. Meskipun berbagai aktivitas dan fenomena alam seringkali terjadi dan mempengaruhi bentuk dan kedalaman cekungan tersebut, namun tetap menyisakan keindahannya. Berikut ini kami rangkum 10 cekungan alam yang paling Indah.
1. Amguid Crater (Cekungan Amguid)
Cekungan yang satu ini umurnya masih terbilang muda, Cekungan Amguid terbentuk akibat benturan meteoroid yang terjadi sekita 100.000 tahun yang lalu. Cekungan Amguid yang eksotis ini terletak di kawasan sebelah selatan Algerian.
Dengan diameter 450 dan kedalaman 30 meter, menjadikan kawasan yang mencolok di gersangnya gurun pasir Algeria. Cekungan Amguid memiliki permukaan dasar yang datar mengandung lumpur eolian, namun pada bagian bibir danau mengandung batuan dan pasir.
2. Lonar Crater Lake (Danau Lonar)
Nah, cekungan yang satu ini merupakan danau raksasa yang terbentuk sekitar 50.000 tahun yang lalu akibat benturan meteoroid. Benturan besar yang diakibatkan oleh meteoroid tersebut pun mengakibatkan kuil-kuil yang ada di kawasan Maharashtra hancur, dan hanya menyisakan satu kuil yang masih utuh yakni Kuil Daityasudan di tengah Desa Lonar.
Daityasudan merupakan kuil yang dibangun untuk menghormati dewa Wisnu yang berhasil mengalahkan rakasa bernama Lonasur. Uniknya air di Danau Lonar mengandung garam meskipun berada di kawasan berbatu yang memiliki kadar asam tinggi. Danau Lonar memiliki diameter sepanjang 1,2 Km dan dengan luas keseluruhan 137 meter. Danau Lonar terletak dikawasan hijau dan asri, sehingga banyak para pengunjung yang betah berada di kawasan ini.
3. Barringer Crater (cekungan Barringer)
Merupakan cekungan dan danau meteoroid yang paling popular di dunia dan dilindungi keberadaannya. Cekungan ini dinamakan sesuai nama penemunya, Daniel Barringer, bahkan danau ini secara hokum dimiliki oleh Keluarga Barringer.
Danau atau Cekungan Barringer ini terletak di kawasan Flagstaff Arizona, Amerika Serikat, memiliki diameter sepanjang 1.200 meter, dinding setinggi 45 meter dengan kedalaman 170 meter. Danau Barringer terbentuk sekitar 40.000 tahun lalu akibat meteoroid seberat ratusan ribu ton dengan kecepatan12.8 Km/jam membentur bumi
4. Roter Kamm Crater (Cekungan Roter Kamm)
Cekungan yang satu ini terletak di Gurun Pasir Desert, Nambia. Cekungan Roter Kamm memiliki diameter sepanjang 2,5 Km dengan kedalaman 130 meter. Cekungan ini terbentuk akibat benturan meteoroid yang terjadi pada 3,7 milyar tahun lalu.
Oleh karena letaknya di kawasan gurun pasir, maka bagian dalam cekungan hampir seluruhnya tertutupi oleh pasir bahkan tebalnya bias mencapai 100 meter. Cekungan Roter Kamm hampir menyerupai kawah yang ada di Planet Mars, terlebih memiliki warna oranye-merah.
5. Kaali Crater (Cekungan Kaali)
Cekungan alam ini terbentuk akibat meteor menambrak atmosfer dan mendarat di bumi. Cekungan Kaali terbentuk sekitar antara abad ke-4 dan 8 SM. Meteoroid itu pecah diketinggian 5 hingga 10 Km setelah terbakar terlebih dahulu di lapisan atmosfer. Setibanya di daratan meteoroid tersebut membentuk sebuah kawah (cekungan) seluas 110 meter dan sedalama 22 meter.
Kemudian dari radius 1 km dari cekungan besar, terbentuk pula 8 cekungan kecil. Berdasarkan keterangan ketika meteoroid tersebut terjatuh, seketika itu pula terjadi kebakaran hebat di hampir seluruh hutan Pulau Estonia. Peristiwa jatuhnya meteoroid tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah mitos dan legenda di Pulau Estonia.
6. Monturaqui Crater (Cekungan Motaraqui)
Cekungan Monturaqui terletak dai kawasan Salar de Atacama di Chili. Saat ini diameternya mencapat 460 mete dengan kedalaman danau 34 meter. Berdasarkan perhitungan karbon para peneliti menyebutkan bahwa Cekungan Monturaqui terbentuk sekitar satu juta tahun lalu.
Jika melihat ukuran dan bentuknya Cekungan ini hampir menyerupai cekungan yang ada di Bonnevile di Mars (yang diketahui setelah eksplorasi Spirit Rover pada 2004 lalu). Kedua cekungan ini membentuk danau yang dangkal, dan keduanya terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik.
7. Tswaing Crater (Cekungan Danau)
Cekungan ini terbentuk oleh chondrite atau batu meteoroid dengan diameter 30 – 50 meter, yang membentur bumi pada 220.000 tahun lalu. Uniknya di tengah cekungan ini memiliki sebuah danau mata air sekaligus penadah air hujan.
Namun, berdasarkan penemuan arkeologi perkakas yang dimiliki oleh manusia-manusia dari Zaman Batu hampir didominasi oleh alat-alat perburuan dan alat untuk mengumpulkan garam. Maka tak heran jika orang-orang Eropa menyebut Cekungan Tswaing dengan Zoutpan (wajan garam) sementara masyarakat Suku Tsawana menyebutnya dengan ‘Tswaing’ yang artinya tempat garam.
8. Wolfe Creek Crater (Cekungan Danau Wolfe)
Cekungan yang satu ini terletak di Australia, Cekungan Wolfe terbentuk meteoroid yang membentuk bumi pada 300.000 tahun lalu. Dengan meteoroid seberat 50.000 ton maka membentuk sebuah cekungan dengan diameter 875 meter dengan kedalaman 120 meter. Namun karena berada di kawasan gurung dengan cuaca ekstreme, diperkirakan kedalaman cekungan berkurang sebesar 60 meter dengan ketinggian dinding cekungan 25 meter.
Bukti adanya benturan meteoroid adalah dengan ditemukannya kandungan besi meteor di sekitar kawasan cekungan. Cekungan Wolfe ditemukan pada 1947 ketika pemerintah Australia melakukan survey udara, sementara masyarakat Suku Aborigin telah mengetahui ribuan tahun yang lalu.
9. Pingualuit Crater
Sementara itu, Cekungan Pingualuit terbentuk sekitar 1,4 juta tahun lalu akibat meteoroid yang jatuh menabrak bumi, dikabarkan kekuatan benturannya 8.500 kali bom atom di Hiroshima. Cekungan Pinguluit sepanjang 3.44 Km dengan tinggi dinding cekungan 160 meter mengelilingi kawasan tundra dengan kedalaman 400 meter.
Bahkan kedalaman permukaan paling dasar Cekungan Pingualuit adalah 270 meter, dengan kandungan termurni di seluruh dunia. Danau Pingualuit ini tidak memiliki saluran air masuk dan keluar, sehingga air yang dimilikiny adalah murni dari hujan dan es yang mencair. Cekungan Pingualuit ditemukan pada 1943 oleh Angkatan Udara Amerika Serikat yang sedang melakukan penerbangan untuk kegiatan meteorologi. Kata Pingualuit sendiri berasal dari bahasa Suku Inuit berarti ‘tempat tanah meninggi.’
10. Tenoumer Crater (Cekungan Tenoumer)
Bentuk cekungan yang satu ini hampir mendekati lingkaran yang sempurna. Cekungan Tenoumer memiliki luas 1,9 Km dengan dinding lingkaran 100 meter tingginya. Cekungan yang satu ini terletak di kawasan Gurun Pasir Sahara sebelah barat, tepatnya di Mauritinia. Namun, sebenarnya masih terjadi perdebatan di antara para ahli geologi mengenai terbentuknya Cekungan Tenoumeter ini, sebagian berpendapat bahwa cekungan ini terjadi karena sebuah aktivitas vulkanik.
Akan tetapi, meski demikian sebuah peneletian yang lebih mendekati fakta mengatakan, bahwa bagian yang sebelumnya diduga berupa ‘lava’ adalah sebuah batu yang meleleh akibat benturan meteoroid. Benturan tersebut terjadi antara 10.000 hingga 30.000 tahun yang lalu.