Untuk yang kesekian kalinya tim peneliti menemukan fosil yang nampaknya adalah fosil dari spesies burung pertama yang ada di bumi.
Tim yang dipimpin Pascal Godefroit, seorang paleontolog dari Belgia kali ini menemukan fosil yang diduga kuat adalah fosil dari spesies burung pertama di bumi.
Kemudian fosil itu dinamakan Aurornis Xui, diambil dari nama peneliti burung ternama Xing Xu, ditemukan di Tiaojishan, provinsi Liaoning, China dalam sebuah sedimen yang kira-kira berusia sekitar 160 juta tahun yang lalu.
Diperkirakan pada periode tersebut diyakini adalah waktu saat dinosaurus mulai berkembang menjadi burung.
Selama periode Jurassic, sekitar 145 juta sampai 200 juta tahun lalu, beberapa dinosaurus pemakan daging disebut mulai berkembang menjadi burung dan menumbuhkan bulu pada tubuh mereka.
Sekelompok dinosaurus ini akhirnya berpisah menjadi burung, meskipun para peneliti masih memperdebatkan teori ini dan kapan itu benar-benar terjadi.
Namun sebelumnya ada beberapa spesies yang diduga adalah spesies burung pertama. Sekitar 30 spesies dinosaurus berbulu telah ditemukan di Liaoning, China. Beberapa paleontolog meyakini bahwa mereka memenuhi syarat sebagai burung pertama yang ada di bumi.
Nah, setelah itu ditemukan Archaeopteryx, makhluk berusia sekitar 150 juta tahun yang ditemukan di Jerman yang kemudian juga diduga sebagai spesies burung pertama.
Sehingga, para ahli burung setuju bahwa penemuan terkini tentang fosil burung pertama adalah sebuah penemuan besar, meskipun mereka pun belum sepenuhnya yakin akan keotentikan fosil ini.
"Jika itu adalah burung paling primitif, maka itu adalah penemuan besar," ujar Stephen Brusatte, seorang paleontolog dari Inggris.
"Saya akan mengambil pandangan skeptis di spesimen ini. Fakta bahwa itu tersusun rapi dan begitu lengkap sangat mencurigakan." ujar Luis Chiappe, paleontolog dari AS.
"Kita tahu bahwa burung adalah dinosaurus, tetapi kita masih belum tahu silsilah tepat dari spesies burung pertama," ujar Brusatte.