Apa yang terjadi dalam sejarah tepatnya pada 06 Juni :
2002 - Peristiwa Mediterania Timur. Asteroid berjarak dekat bumi diperkirakan berdiameter 10 meter meledak di atas Laut Tengah di antara Yunani dan Libya. Ledakan yang dihasilkan diperkirakan berkekuatan 26 kiloton, yang sedikit lebih dahsyat jika dibandingkan ledakan senjata nuklir di Nagasaki.
1984 - Tetris, salah satu permainan video terlaris sepanjang masa, dirilis.
1975 - Regu bulutangkis putri Indonesia; Theresia Widiastuti, Imelda Wigoena, Utami Dewi, Tati Soemirah, Minarni Soedaryanto dan Regina Masli berhasil merebut Piala Uber untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Jepang dengan skor 5-2.
1971 - Program Soyuz: Soyuz 11 diluncurkan.
1971 - Perang Vietnam: Pertempuran Long Khanh antara pasukan Australia dan pasukan komunis Vietnam dimulai.
1946 - Asosiasi Bola Basket Amerika didirikan.
1944 - Invasi Normandia dimulai: 155.000 tentara Sekutu mendarat di pantai-pantai di Normandia, operasi amfibi terbesar dalam sejarah.
1664 - Pecah perang antara Inggris dan Belanda di tanah koloni dan di laut, khususnya menyangkut perebutan perdagangan di Asia Tenggara (Selat Malaka).
Gunung Tambora
Dikenal juga sebagai Tomboro ini merupakan sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT.
Gunung Tambora ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik. Tambora terbentuk oleh zona subduksi di bawahnya. Hal ini meningkatkan ketinggian Tambora sampai 4.300 m yang membuat gunung ini pernah menjadi salah satu puncak tertinggi di Nusantara dan mengeringkan dapur magma besar di dalam gunung ini. Dan diperlukan waktu satu abad untuk mengisi kembali dapur magma tersebut.
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.
Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini.
Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19. Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik.
Adapun artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan pada tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.