Belmopan - Jika peninggalan sejarah dilestarikan, maka akan memberikan dampak baik pada potensi wisata. Tapi, piramida Suku Maya di Belize ini justru dibuldozer dalam rangka pembuatan jalan. Padahal bangunan ini sudah bertahan selama 3.200 tahun.
Buldozer yang menghancurkan piramida Noh Mul di Belize.
Namun, hancurnya piramida tersebut baru diketahui Belize Institute of Archaeology tepatnya minggu lalu. Dan sekarang, hanya sedikit bangunan yang tersisa di tengah-tengah piramida tersebut.
"Ini adalah salah satu hal terburuk yang pernah saya lihat dalam 25 tahun menjadi arkeolog di Belize. Hal ini benar-benar menunjukkan kebodohan. Saya terkejut dan tak tahu harus berkata apa," tutur John Morris, seorang arkeolog dari Belize Institute of Archaeology, (15/5/13).Tak hanya Morris, beberapa arkeolog lain sangat murka terhadap hancurnya piramida Noh Mul. Jaime Awe, Direktur Belize Institute of Archaeology mengatakan kepada 7newsbelize.com bahwa hal itu tidak bisa ditolerir.
Komplek Piramida Noh Mul berada di sebuah pulau pribadi. Namun, peraturan hukum yang berlaku di Belize menyebutkan, semua peninggalan sejarah berada di bawah lindungan pemerintah setempat.
Perusahaan konstruksi yang menugaskan buldozer itu adalah D-Mar Construction. Denny Grijalva, pemilik perusahaan tersebut, mengatakan kepada 7newsbelize.com bahwa dia tak tahu apapun tentang proyek tersebut.
Meskipun demikian, Morris menegaskan perusahaan konstruksi itu seharusnya tahu betapa pentingnya situs peninggalan suku Maya tersebut.
"Tak ada ceritanya mereka tidak tahu kalau itu peninggalan suku Maya," tegasnya.Lantas kalau sudah begini, tentu jadi kabar buruk untuk para wisatawan. Yang pasti jumlah piramida Suku Maya di kawasan tersebut berkurang.