Keajaiban Al-Qur'an & Fakta Menakjubkan Tentang Atmosfer

Ditulis oleh: - -

Dalam studi modern telah memberi bukti penting bahwa atmosfer pada sabuk Van-Allen memainkan peran penting dalam melestarikan dan mempertahankan kehidupan. Atmosfer juga menjaga suhu cuaca di sekitar rentang normal. 



Untuk memikirkan betapa besar nikmat dan karunia Tuhan ini, kami mengambil bulan sebagai salah satu contoh: suhu satu sisi bulan akan lebih dari 100 derajat, sementara suhu di sisi lain adalah -100 derajat di bawah nol. Begitu pula, planet yang terdekat dengan matahari juga mengalami masalah yang sama. 

Sebagian besar planet tidak memiliki atmosfer, atau atmosfer yang kurang kepadatannya, sehingga sebagai akibatnya mereka menjadi sasaran meteor berat, ledakan energi destruktif dari matahari dan radiasi yang dipancarkan dari matahari dan bintang lainnya.

Sementara itu, semua planet terhujani oleh meteor kecuali bumi, hanya beberapa kali saja, dan biasanya sangat kecil yang menembus karena adanya atmosfer yang mencegah meteor mencapai bumi. Akan tetapi, jika sebuah objek cukup besar maka ia dapat tetap meluncur melalui atmosfer. 

Kerusakan yang ditimbulkan oleh sebuah meteorit (sebuah benda yang menyerang bumi) tergantung pada ukuran awal. Obyek dengan rentang ukuran 10-100 m dapat menghasilkan kehancuran mirip dengan ledakan atom. Efek kerusakan sangat parah, menghancurkan bangunan, dan bahan yang mudah terbakar menyebabkan api meluas.

Radius efeknya bervariasi tergantung pada ukuran dan komposisi dari obyek, tapi setidaknya berjarak 10 km. Peristiwa Tunguska pada tahun 1908 di Siberia diduga akibat sebuah objek dengan ukuran sekitar 60 m. Ia menyebabkan pohon-pohon radius 20 km rata dengan tanah, dan pohon-pohon radion 40 km rusak.

Obyek dengan volume sekitar 10 meter yang menyerang bumi kira-kira cuma sekali dalam satu dekade. Untungnya, hanya benda padat yang mengandung besi, yang bisa mendarat di bumi. Sementara sebagian besar objek dengan ukuran seperti ini meledak di atmosfer sehingga tidak ada efek (selain mungkin suara keras) di bumi. Obyek dengan ukuran yang sedikit lebih besar darinya diperkirakan menghantam bumi beberapa kali dalam milenium atau sekitar setiap 100 - 200 tahun.

Obyek dengan berdiameter 100 m – 1 km bisa menyebabkan kerusakan parah pada kawasan regional, atau sebesar benua. Jika benda tersebut menyerang bumi, mereka hampir pasti menghasilkan kawah, memicu samudra untuk menghasilkan gelombang pasang yang sangat besar. 

Sebuah objek dengan ukuran 150 meter. dapat menghasilkan kawah berdiameter 3 km, selimut ejecta berdiameter 10 km diameter, dan memperluas zona kehancuran lebih jauh keluar. Benda dengan ukuran 1 km menimbulkan zona kehancuran yang mungkin seluas satu negara. Korban tewas bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta. Impactor dengan ukuran 1 km bisa menimbulkan dampak global, termasuk pendinginan global yang disebabkan oleh sejumlah besar debu di atmosfer.

Perkiraan dari catatan geologi menunjukkan bahwa kawah terbentuk di bumi kira-kira sekali dalam tiap 5.000 tahun. Obyek dengan ukuran 1-10 km dapat menyebabkan efek global parah (kepunahan spesies). 

Dampak pada 65 juta tahun yang lalu akibat sebuah objek dengan diameter 5 – 10 km diperkirakan menjadi penyebab—sebagian atau seluruhnya—kepunahan setengah hidup spesies hewan dan tanaman pada waktu itu, termasuk dinosaurus. Kawah yang ditimbulkan menjadi 10-15 kali lebih besar daripada benda itu sendiri.

Kegagalan panen di seluruh dunia akibat debu yang diterbangkan ke atmosfir dapat membahayakan peradaban.

Jadi, benda dengan ukuran lebih besar dari itu bisa membuat spesies manusia punah. Frekuensi hantaman benda-benda meteor ke bumi dapat dianalisa dari geologi dan catatan paleontologis. Benda dengan rentang ukuran yang terakhir diperkirakan terjadi kira-kira setiap 300.000 tahun. Sedangkan obyek dengan ukuran lebih dari itu terjadi sekitar setiap 10 juta tahun.

Dan juga, atmosfer mencegah suhu fatal alam semesta (kira-kira 270 di bawah nol) agar tidak mencapai bumi. Ia juga mencegah radiasi fatal yang dipancarkan dari matahari dan bintang-bintang yang dapat menghancurkan sel hidup. 

Menariknya, atmosfer hanya membiarkan sinar yang tak berbahaya dan bermanfaat, seperti sinar ultraviolet dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Seperti sinar ultraviolet, yang hanya sebagiannya lolos atmosfer, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup.

Energi yang dilepaskan dalam sebuah ledakan Matahari begitu kuat sehingga pikiran manusia tidak akan memahaminya: Sebuah ledakan tunggal setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Dunia ini dilindungi dari efek destruktif energi ini dengan atmosfer dan Sabuk Van Allen.

Seperti yang dikatakan oleh Dr. Hugh Ross, tentang peran penting Sabuk Van-Allen bagi kehidupan kita: “Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi.

Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius – tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi.

Al-Qur’an Al-Karim lebih dari 14 abad yang lalu, sebelum lahir ilmu pengetahuan modern, telah menyinggung fakta-fakta yang mengagumkan ini. Seperti firman Allah di dalam Al-Qur’an berikut ini: 
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (QS Al-Anbiya’ 21 : 32)