Membayangkannya saja sudah cukup mengerikan, lalu bagaimana jika cacing ini benar-benar ada didalam tubuh kita? Cacing mengerikan seperti apa saja yang dimaksud? Penasaran, simak 4 jenis cacing mengerikan yang sering berada di dalam tubuh kita berikut ini.
1. Cacing Cambuk (Trichuriasis)
Cacing dewasa akan tinggal di usus bagian bawah dan melepaskan telur nya ke luar tubuh manusia bersama kotoran. Telur yang tertelan selanjutnya akan menetas di dalam usus halus dan hidup sampai dewasa disana.
Adapun gejala yang sering timbul pada penderita cacing cambuk antara lain nyeri abdomen, diare dan usus buntu.
2. Cacing Perut (Askariasis)
Biasanya disebabkan oleh keluarga cacing Askaris lumbricoides yang merupakan cacing yang paling sering menginfeksi manusia. Cacing dewasa hidup di dalam usus manusia bagian atas, dan melepaskan telur nya di dalam kotoran manusia.
Infeksi pada manusia terjadi melalui jalan makanan yang tercemar oleh kotoran yang mengandung telur cacing. Telur yang tertelan akan mengeluarkan larva. Larva ini akan menembus dinding usus masuk ke aliran darah yang akhirnya sampai ke paru paru lalu akan dibatukan keluar dan ditelan kembali ke usus. Penyakit yang timbul dari infeksi ini antara lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang pankreas dan usus buntu.
3. Cacing Tambang
Paling sering disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Cacing dewasa tinggal di usus halus bagian atas, sedangkan telur nya akan dikeluarkan bersama dengan kotoran manusia.
Telur akan menetas menjadi larva di luar tubuh manusia, yang kemudian masuk kembali ke tubuh korban menembus kulit telapak kaki yang berjalan tanpa alas kaki. Larva akan berjalan jalan di dalam tubuh melalui peredaran darah yang akhirnya tiba di paru paru lalu dibatukan dan ditelan kembali. Gejala meliputi reaksi alergi lokal atau seluruh tubuh, anemia dan nyeri abdomen.
4. Cacing Kremi (Enterobiasis)
Cacing yang memegang peranan disini adalah Enterobius vermikularis yang sering banget terjadi pada anak kecil. Cacing dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing betina yang akan bertelur meninggalkan usus besar menuju "anus" yang merupakan tempat bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak akan menangis karena "lubang anus nya" gatal.
Secara kasat mata, cacing Kremi ini akan terlihat sebesar parutan kelapa disekitar lubang anus. Transmisi cacing ini seperti halnya cacing perut masuk langsung melalui mulut baik dengan perantara makanan maupun dimasukan secara tidak sengaja oleh penderita yang habis menggaruk "lubang anus nya" yang gatal. Sehingga pada anak anak sering terjadi reinfeksi akibat tindakan itu.