Beberapa waktu yang lalu warga Manado, Sulawesi Utara punya bahan obrolan aneh. Karena, tepat di malam Lebaran lalu dikabarkan ada ‘pesawat tak dikenal’ yang mendarat di perkebunan sekitar Manado. Belasan orang mengaku menjadi saksi.
Dua orang dari belasan saksi tersebut bersedia memberikan perincian kesaksian mereka. Menurut pengakuan warga Perum Maumbi Permai, mereka menyaksikan UFO tersebut mendarat di kawasan hutan di sekitar daerah itu.
Mereka berdua adalah Adriana Sadia (21) dan Raden Po’e (53). Dijelaskan waktu kejadian malam Lebaran atau Selasa malam, 26 Desember 2000, sekitar jam 20.30 waktu setempat. Saat mengumandangkan takbir dari masjid dan rumah masing-masing mendadak mereka melihat benda asing yang turun dari angkasa. Benda itu mendarat di kawasan perkebunan di Desa Maumbi, Kecamatan Airmadidi, Sulut.
Benda itu berupa sebuah cahaya lampu berputar. Lampu berwarna merah mirip yang sering dijumpai di mobil polisi, berkedap-kedip dari kawasan hutan di perkebunan dekat rumah mereka.
Benda aneh yang mirip pesawat helikopter tersebut ditemukan warga berada dalam posisi standby. Artinya, dari jarak sekitar 50 meter dari rumah salah seorang saksi mata, benda misterius itu mengeluarkan bunyi mendesis.
Dijelaskan, pada bagian atap depan dan belakang, tampak sebuah lampu berwarna merah terang, menyala berkedip berulang-ulang. Begitu tepergok warga, benda asing itu langsung bergerak dan terbang.
Hanya dalam beberapa menit setelah benda asing itu pergi, ratusan warga Maumbi sudah mengerumuni lokasi pendaratan. Rata-rata warga membawa parang dan benda tajam lain.
Warga setempat, Adriana Sadia 21 tahun, mengaku pertama kali menyaksikan peristiwa itu.
“Saya sungguh tidak mengada-ada. Kita da liat itu benda mirip helikopter,” kata wanita muda ini sungguh-sungguh.Nah, setelah itu kemudian dia pun menyatakan.
“Kalau kita nyanda, kenapa warga laeng juga menyaksikan peristiwa rupa kita da liat saat itu,” ujarnya meyakinkan.Namun, Adriana sendiri mengaku menyaksikan benda itu dari jarak sekitar 50 meter dari rumahnya. Benda tersebut, menurut dia, tersembunyi di balik semak hutan.
“Mulanya, kita ada babadiri di bawa pohong popaya. Kage-kage dapa lia itu benda,” katanya, berapi-api.
“Depe lampu sangat terang, warna merah,” tuturnya.Tak hayal lagi, peristiwa itupun langsung membuat panik warga. Apalagi saat benda misterius itu meninggalkan lokasi kejadian, Adriana sempat berteriak histeris dan bahkan pingsan. Segera, tetangga dan warga lain langsung berkumpul.
Pada saat itu juga, secepat kilat merebak isu yang menyatakan bahwa di lokasi kejadian telah mendarat sekelompok orang yang selama ini diketahui sebagai salah satu kelompok penyebab onar di Ambon dan Maluku Utara. Hanya dalam waktu 15 menit, ratusan warga langsung berbondong-bondong dan berkumpul di lokasi kejadian dengan berbagai benda tajam.
Kapolsek Airmadidi Ipda Drs Reino F Bangkang, setelah mengetahui peristiwa tersebut, langsung meluncur ke lokasi kejadian bersama anak buahnya.
“Kami langsung mengamankan lokasi kejadian,” akunya.Akan tetapi, menurut Kapolsek, ketika menyisir di lokasi kejadian, pihaknya menemukan tanda-tanda pendaratan.
“Terlihat tanda membentuk segi tiga di lokasi yang diduga sebagai tempat pendaratan benda tersebut. Rumput di lokasi tampak rebah karena ditindih benda berat,” katanya.Saat itu juga, dia melaporkan kejadian tersebut ke Denzipur dan Pangkalan TNI AU di Bandara Sam Ratulangi.
“Sejauh ini peristiwa tersebut sedang diselidiki TNI AU. Yang pasti, saya membenarkan peristiwa tersebut,” kata Kapolsek.Pada saat itu, Kapolsek Airmadidi Ipda Reino F Bangkang yang sempat dikonfirmasi wartawan mengatakan, situasi menjadi sangat dramatis lantaran membludak nya isu tambahan, bahwa dikatakan juga dari benda asing tersebut keluar 5 hingga 6 penumpang.
“Bahkan banyak yang mengira itu anggota sebuah kelompok yang dikenal menjadi salah satu pemicu konflik di Ambon dan Maluku,” kata dia.Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI-AU Sam Ratulangi, Letkol Pnb Agus H yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
Namun dia enggan berkomentar kemungkinan itu merupakan pesawat asing atau bahkan UFO.
“Sedang dalam penelitian,” katanya.Agus membenarkan juga kalau di lokasi kejadian ditemukan bekas tindihan barang berat.
“Yang pasti itu bukan pesawat milik TNI-AU atau domestik lainnya. Sebab saat itu tak ada penerbangan di sekitar lokasi kejadian,” kata Agus.Apakah mungkin spionase negara tetangga? Kemudian Agus langsung menepis nya.
“Saya tak bisa berkomentar. Yang pasti, saya sudah melaporkan kejadian ini ke Bapak Gubernur Sulut dan pejabat terkait,” tambahnya.Lalu mengapa pula tak terlacak radar TNI-AU? Ditanya begitu, Agus menjawab pendek.
“Itu tergantung. Kalau dia terbangnya tinggi, ya terlacak. Tapi kalau terbangnya sangat rendah, ya mana bisa,” katanya.Apabila pengakuan belasan warga tersebut benar, itu berarti untuk kedua kalinya Sulawesi Utara kedatangan ‘benda asing’ berbentuk pesawat. Karena, kejadian serupa bahkan pernah dilaporkan langsung Gubernur Sulawesi Utara yang ketika itu di jabat oleh EE Mangindaan.
Mangindaan pada akhir 1999 lalu, pernah menyatakan bahwa pada saat subuh, sekitar pukul 04:30 WITA, dia menerima laporan intelijen adanya penerbangan pesawat misterius di atas Kota Manado dan danau Tondano.
Diperkirakan pesawat yang milik sebuah negara tetangga di bagian selatan Indonesia itu berputar 3 kali dan kemudian langsung menghilang.
“Dia terbang sangat rendah,” kata Mangindaan saat itu.